Senin, 07 November 2011

pengertian management umum

MANAGEMENT UMUM
Pengertian Manajemen

Manajemen berasal dari kata "to manage" yang berarti mengatur, mengurus atau mengelola. Banyak definisi yang telah diberikan oleh para ahli terhadap istilah manajemen ini. Namun dari sekian banyak definisi tersebut ada satu yang kiranya dapat dijadikan pegangan dalam memahami manajemen tersebut, yaitu : Manajemen adalah suatu proses yang terdiri dari rangkaian kegiatan, seperti perencanaan, pengorganisasian, penggerakandan pengendalian/pengawasan, yang dilakukan untuk menetukan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumberdaya manusia dan sumberdaya lainnya.

Sedangkan pengertian menurut ahli-ahli yang lain adalah sebagai berikut :

1. Menurut Horold Koontz dan Cyril O'donnel :

   Manajemen adalah usaha untuk mencapai suatu tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain.

2. Menurut R. Terry :

   Manajemen merupakan suatu proses khas yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan,

   pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai

   sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumberdaya manusia dan sumberdaya lainnya.

3. Menurut James A.F. Stoner :

   Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian dan penggunakan sumberdaya organisasi

   lainnya agar mencapai tujuan organisasi tang telah ditetapkan.

4. Menurut Lawrence A. Appley :

   Manajemen adalah seni pencapaian tujuan yang dilakukan melalui usaha orang lain.

5. Menurut Drs. Oey Liang Lee :

   Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan pengorganisasian, penyusunan, pengarahan dan

   pengawasan daripada sumberdaya manusia untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan

1setstats1Teori - Teori Pemikiran Manajemen

A. Teori Manajemen Ilmiah / Klasik

    Variabel yang diperhatikan dalam manajemen ilmiah :

    1. Pentingnya peran manajer

    2. Pemanfaatan dan pengangkatan tenaga kerja

    3. Tanggung jawab kesejahteraan karyawan

    4. Iklim kondusif

    Manajemen ilmiah memperhatikan prinsip-prinsip pembagian kerja.

    A.1. Robert Owen (1771 - 1858)

          Menekankan tentang peranan sumberdaya manusia sebagai kunci keberhasilan perusahaan.

          Dilatar-belakangi oleh kondisi dan persyaratan kerja yang tidak memadai, dimana kondisi kerja

          sebelumnya dan kehidupan pekerja pada masa itu sangat buruk.

    A.2. Charles Babbage (1792 - 1871)

          Menganjurkan untuk mengadakan pembagian tenaga kerja dalam kaitannya dengan pembagian

          pekerjaan. Sehingga setiap ekerja dapat dididik dalam suatu keterampilan khusus. Setiap

          pekerja hanya dituntut tanggungjawab khusus sesuai dengan spesialisasinya.

    A.3. Frederick W. Taylor :

          Merupakan titik tolak penerapan manajemen secara ilmiah hasil penelitian tentang studi waktu

          kerja (time & motion studies). Dengan penekanan waktu penyelesaian pekerjaan dapat

          dikorelasikan dengan upah yang diterima. Metode ini disebut sistem upah differensial.

    A.4. Hennry L. Gantt (1861 - 1919) :

          Gagasannya mempunyai kesamaan dengan gagasan Taylor, yaitu :

          1. Kerjasama saling menguntungkan antara manajer dan karyawan.

          2. Mengenal metode seleksi yang tepat.

          3. Sistem bonus dan instruksi.

          Akan tetapi Hennry menolak sistem upah differensial. Karena hanya berdampak kecil terhadap

          motivasi kerja.

     A.5. Frank B dan Lillian M. Gilbreth (1868 - 1924 dan 1878 - 1972) :

          Berdasarkan pada gagasan hasil penelitian tentang hubungan gerakan dan kelelahan dalam

          pekerjaan. Menurut Frank, antara gerakan dan kelelahan saling berkaitan. Setiap gerakan

          yang dihilangkan juga menimbulkan kelelahan. Menurut Lillian, dalam pengaturan untuk

          mencapai gerakan yang efektif dapat mengurangi kelelahan.

     A.6. Herrrington Emerson (1853 - 1931) :

          Berpendapat bahwa penyakit yang mengganggu sistem manajemen dalam industri adalah

          adanya pemborosan dan inefisinesi. Oleh karena itu ia menganjurkan :

          1. Tujuan jelas

          2. Kegiatan logis

          3. Staf memadai

          4. Disiplin kerja

          5. Balas jasa yang adil

          6. Laporan terpecaya

          7. Urutan instruksi

          8. Standar kegiatan

          9. Kondisi standar

          10. Operasi standar

          11. Instruksi standar

          12. Balas jasa insentif



B. Teori Organisasi Klasik

    B.1. Fayol (1841 - 1925) :

           Teori organisasi klasik mengklasifikasikan tugas manajemen yang terdiri atas :

           1. Technical ; kegiatan memproduksi produk dan mengoranisirnya.

           2. Commercial ; kegiatan membeli bahan dan menjual produk.

           3. Financial ; kegiatan pembelanjaan.

           4. Security ; kegiatan menjaga keamanan.

           5. Accountancy ; kegiatan akuntansi

           6. Managerial ; melaksanakan fungsi manajemen yang terdiri atas :

                                - Planning ; kegiatan perencanaan<>

                                - Organizing ; kegiatan mengorganiisasikaan

                                - Coordinating ; kegiatan pengkoorrdinasiian

                                - Commanding ; kegiatan pengarahann

                                - Controlling ;  kegiatan penngawasaan

           Selain hal tersebut diatas, asas-asa umum manajemen menurut Fayol adalah :

           - Pembagian kerja

           - Asas wewenang dan tanggungjawab<>

           - Disiplin

           - Kesatuan perintah

           - Kesatuan arah

           - Asas kepentingan umum

>

           - Pemberian janji yang wajar

           - Pemusatan wewenang

           - Rantai berkala

           - Asas keteraturan

           - Asas keadilan

           - Kestabilan masa jabatan

           - Inisiatif

           - Asas kesatuan

    B.2.  James D. Mooney :

           Menurut James, kaidah yang diperlukan dalam menetapkan organisasi manajemen adalah :

           a. Koordinasi

           b. Prinsip skala

           c. Prinsip fungsional

           d. Prinsip staf



C. Teori Hubungan Antar Manusia (1930 - 1950)

    Pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan psikologis terhadap bawahan, yaitu dengan

    mengetahui perilaku individu bawahan sebagai suatu kelompok hubungan manusiawi untuk

    menunjang tingkat produktifitas kerja.

    Sehingga ada suatu rekomendasi bagi para manajer bahwa organisasi itu adalah suatu sistem

    sosial dan harus memperhatikan kebutuhan sosial dan psikologis karyawan agar produktifitasnya

    bisa lebih tinggi.



D. Teori Behavioral Science :

    D.1. Abraham maslow

          Mengembangkan adanya hirarki kebutuhan dalam penjelasannya tentang perilaku manusia dan

          dinamika proses motivasi.

    D.2. Douglas Mc Gregor

           Dengan teori X dan teori Y.

    D.3. Frederich Herzberg

           Menguraikan teori motivasi higienis atau teori dua faktor.

     D.4. Robert Blake dan Jane Mouton

           Membahas lima gaya kepemimpinan dengan kondisi manajerial.

    D.5. Rensis Likert

           Menidentifikasikan dan melakukan penelitian secara intensif mengenai empat sistem

           manajemen.

     D.6. Fred Fiedler

           Menyarankan pendekatan contingency pada studi kepemimpinan.

    D.7. Chris Argyris

           Memandang organisasi sebagai sistem sosial atau sistem antar hubungan budaya.

     D.8. Edgar Schein

           Meneliti dinamika kelompok dalam organisasi.

    Teori behavioral science ditandai dengan pandangan baru mengenai perilaku orang per orang,

    perilaku kelompok sosial dan perilaku organisasi.



E. Teori Aliran Kuantitatif

    Memfokuskan keputusan manajemen didasarkan atas perhitungan yang dapat

    dipertanggungjawabkan keilmiahannya.

    Pendekatan ini dikenal sebagai pendekatan ilmu manajemen yang biasa dimulai dengan langkah

    sebagai berikut :

    1. Merumuskan masalah

    2. Menyusun model aritmatik

    3. Mendapatkan penyelesaikan dari model

    4. Mengkaji model dan hasil model

    5. Menetapkan pengawasan atas hasil

    6. Mengadkan implementasi

    Alat bantu yang sering digunakan dalam metode ini adalah motede statistik dan komputerisasi

    untuk melihat kemungkinan dan peluang sebaai informasi yang dibutuhkan pihak manajemen.
GAMBARAN UMUM MANAJEMEN

Manajemen biasanya didefinisikan sebagai fungsi manajer, yaitu perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian. Jadi dapat dikatakan bahwa manajemen adalah suatu proses. Proses merupakan suatu cara sistematik yang sudah ditetapkan untuk melakukan kegiatan. Dengan merujuk pada definisi diatas, maka majemen berarti suatu proses yang menekankan keterlibatan dan aktivitas yang saling terkait untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan.

Tingkatan Manajemen



Manajer pada tingkat tertinggi hirarki organisasi , seperti direktur dan para wakil direktur, sering disebut berada pada tingkat perencanaan strategis. Bertanggung jawab atas pengelolaan organisasi secara keseluruhan. Menetaplan arah kebijaksanaan, membuat rencana dan sasaran jangka panjang, merumuskan strategi, menyusun prosedur operasional organisasi secara umum, serta menetapkan pedoman interaksi organisasi dengan lingkungannya. Jadi, manajer tingkat atas memerlukan informasi berupa ringkasan dari seluruh transaksi yang terjadi dalam periode waktu tertentu. Informasi dapat disajikan dalam bentuk tabel atau grafik, yang penting berupa informasi global dari seluruh transaksi yang terjadi.
Manajer tingkat menengah mencakup manajer wilayah, direktur produk dan kepala divisi, berada pada tingkat pengendalian manajemen. Bertanggung jawab atas pengelolaan organisasi berdasarkan departementalisasi, wilayah, produk atau divisi. Merumuskan rencana dan sasaran operasional jangka menengah, merumuskan strategi, menyusun prosedur, melakukan pengendalian dan membuat keputusan operasional berdasarkan lingkup tanggung jawabnya. Jadi, manajer tingkat menengah memerlukan informasi berdasarkan divisinya. Khusus untuk departemen persedian barang, majer membutuhkan informasi rinci tentang produk yang laris, sehingga dapat dibuat perencanaan yang matang untuk menjamin persedian produk tersebut.
Manajer tingkat bawah, mencakup kepala departemen, supervisor, pimpinan proyek, berada pada manajen tingkat pengendalian operasional. Bertanggung jawab atas pelaksanaan rencana dan sasaran operasional, membuat keputusan jangka pendek berdasarkan arah kebijakan, prosedur dan pedoman yang telah ditetapkan, serta mengendalikan transaksi harian. Jadi manajer tingkat ini membutuhkan informasi rinci dari pergerakan setiap transaksi agar dapat melakukan control terhadap proses tersebut.

·    Fungsi-fungsi Manajemen
Henry Fayol, menyatakan bahwa manajer melakukan lima fungsi-fungsi manajemen yang utama. Pertama, majer merencanakan (Plan) apa yang akan mereka lakukan. Kemudian mengorganisasikan (Organize) untuk mencapai rencana tersebut. Selanjutnya mereka menyusun staff (Staffing) organisasi mereka dengan sumber daya yang diperlukan. Dengan sumber daya yang ada, mereka mengarahkan (direct) untuk melaksanakan  rencana. Akhirnya mereka mengendalikan (control) sumber daya, menjaganya agar tetap beroperasional secara optimal.







PERAN MANAJEMEN, menurut Henry Mintzberg
1.    Peran Interpersonal : peran hubungan personal dapat terdiri dari :  = figur kepala (figur head) : manajer mewakili organisasi
   untuk kegiatan2 diluar organisasi.
=pemimpin(leader) : manajer mengkoordinasi, mengendalikan, memotivasi, dan mendukung bawahan-
bawahannya.
= penghubung (liaison) : manajer menghubungkan
  personal2 di semua tingkatan manajemen.

2.    Peran Informational : peran dari manajer sebagai pusat syaraf (nerve center) organisasi untuk menerima informasi yg paling mutakhir dan sebagai penyebar ( disseminator) informasi keseluruh personal di organisasi. Peran informasi lainnya adalah manajer sebagai juru bicara (spokesman) untuk menjawab pertanyaan2 tentang informasi yg dimilikinya.

3.    Peran decisional : yang dilakukan oleh manajer adalah sebagai entreprenuer, sebagai orang yg menangani gangguan, sebagai orang yg mengalokasikan sumber2 dayaorganisasi, dan sebagai negosiator jika terjadi konflik di dalam organisasi.

Keahlian & Pengetahuan manajer
Keahlian Manajer : Seorang manajer yang berhasil harus memiliki banyak keahlian, tetapi ada dua yang mendasar yaitu komunikasi dan pemecahan masalah. Manajer berkomunikasi dengan bawahannya, atasannya, manajerlain ditingkat yang sama, dan dengan orang-orang diluar perusahaan. Mereka juga memecahkan masalah dengan membuat perubahan-perubahan pada operasi perusahan sehingga perusahaan dapat mencapai tujuannya.
–    Komunikasi :
–    Memecahan masalah




Pengetahuan Manajer :
–    Mengerti Komputer (computer literacy) : pengetahuan ini mencakup pengertian mengenai istilah-istilah computer, pemahaman mengenai keunggulan dan kelemahan computer, kemampuan menggunakan computer.
–    Mengerti Informasi (Information literacy) : meliputi pengertian bagaimana menggunakan informasi pada tiap-tiap tahap dari prosedur pemecahan masalah, dimana informasi dapat diperoleh, dan bagaimana membagikan informasi dengan orang lain.
Mengerti informasi tidak tergantung pada mengerti computer, seorang manajer dapat mengerti informasi tapi tidak mengerti computer. Kenyataannya jika seseorang diharuskan memilih, mengerti informasi lebih penting. Namun idealnya, seorang manajer harus mengerti computer dan informasi.

Manajer harus dapat memandang perusahaan / organisasinya sebagai suatu sistem

Tidak ada komentar:

Posting Komentar